Karena wabah pandemi ini pemerintah mengambil kebijakan untuk dirumah saja dulu. Kerja dirumah, beribadah dirumah dan belajar dirumah. Karena itu untuk memutus penyebaran virus corona ini. Agar tidak menyebar lebih lagi.

Nah sebagai seorang pengajar harus putar otak bagaimana mengajar daring. Tidak mungkin juga setiap minggu kita ngasih tugas terus dan memantau begitu saja. Kita saja sebagai pengajar bosan apalagi anak. Banyak sekali kendalanya belajar daring ini. Bahkan anak -anak pun mengeluh dan merindukan ciloteh gurunya.

Memang peran seorang guru tidak bisa digantikan oleh teknologi. Teknologi juga sangat penting tetapi lebih penting lagi akhlak anak-anak kita. Tidak semua orang tua mampu membatasi anak-anak nya dengan yang namanya teknologi. Terutama HP. Semenjak belajar dirumah sudah merata anak-anak memiliki android. Karena semua tugas mengunakan android. Mungkin yang tidak ada diadakan olehborang tuanya. 

Banyak masalah yang terjadi. Terutama pengunaan android tersebut. Kita saja orang tua masih tergoda. Apalagi anak-anak seusia mereka. Yang pertama sudah ada HP nya tentu ada paket internetnya baru bisa digunakan. Pengeluaran tambahan bagi orang tua. Dan yang lebih penting lagi kadang-kadang anak malas mengikutinya. Karena berbagai alasan lah. Paket habis, tidak tahu, tidak mengerti dan banyak lagi alasan lain. Sinyal tak dapat dan Hp baru di instal ulang. Berbagai alasa mereka utarakan. Alhasil dari satu minggu pertama pemberian tugas hanya 60 persen yang mengikuti dan selebihnya entah kemana. 

Mungkin belajar daring dikota akan berjalan lancar tetapi tidak di perdesaan. Banyak sekali kendalanya. Terutama buruknya sinyalnya. Dan kebiasaan anak yang jarang mengunakan android.